Semua Hal Tentang Nikotin: Apa dan Mengapa Ia Berbahaya untuk Anda?

By ICTS
April 3, 2024

Nikotin, stimulan terkenal yang dipakai Sherlock Holmes untuk berhenti merokok dan berpikir lebih jernih, adalah senyawa kimia kontroversial yang memiliki manfaat untuk pengobatan serta efek samping yang berbahaya.

Kebiasaan merokok bersifat adiktif karena dua alasan utama, yaitu kebiasaan berulang memori otot untuk menggerakkan tangan ke mulut dan produksi endorfin, senyawa kimia yang diproduksi otak, sebagai respons terhadap stimulasi nikotin. Keduanya berkontribusi terhadap kecanduan rokok.

Oleh karena itu, untuk membantu perokok menghentikan kebiasaan merokok, perusahaan farmasi telah memperkenalkan produk-produk nikotin untuk membantu para perokok mengurangi kebiasaan mereka.

Meskipun hal ini mungkin menunjukkan bahwa plester/permen karet nikotin memang benar-benar aman, tetapi tetap perlu diresepkan oleh dokter dan apoteker. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Untuk lebih tepatnya, bisa dikatakan bahwa penggunaan plester dan permen nikotin lebih disarankan daripada merokok, tetapi nikotin itu sendiri tetaplah berbahaya bagi kita dalam banyak hal. Inilah alasan mengapa produk vape bebas asap yang mengandung nikotin dan zat aditif lainnya masih memberikan efek negatif terhadap kesehatan.

Apa itu Nikotin?

Nikotin adalah zat psikoaktif yang bekerja dengan mempercepat rangsangan saraf dari tubuh ke otak kita. Faktanya, nikotin adalah stimulan yang sangat kuat, jauh lebih kuat daripada kafein. Selain dikonsumsi untuk relaksasi melalui rokok atau vape, nikotin juga sudah dipakai untuk meningkatkan performa tubuh karena efek stimulannya. Namun, penggunaan nikotin untuk hal tersebut berbahaya karena potensinya dalam memicu ketergantungan hanya dalam beberapa hari.

Dampak kebiasaan merokok terhadap sistem pernapasan

Nikotin memengaruhi sistem pernapasan kita melalui tiga jalur.

  • Paparan langsung dari nikotin dan produk yang mengandung nikotin kepada paru-paru.
  • Dampak nikotin dan produk yang mengandung nikotin terhadap sistem saraf pusat.
  • Peningkatan risiko kanker dikarenakan metabolisme nikotin dan produk yang mengandung nikotin.

Dampak paparan langsung terhadap Nikotin 

Merokok dapat menyebabkan emfisema pada perokok dan ditandai dengan sesak napas akibat kerusakan ruang udara di dalam paru-paru.

Dampak Nikotin terhadap Sistem Saraf Pusat (SSP)

Nikotin dan produk turunannya memengaruhi sistem saraf pusat (SSP) dengan menstimulasi refleks vagal dan ganglion parasimpatis. Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas akibat dari bronkokonstriksi, yaitu penyempitan saluran udara pada paru-paru.

Dalam sebuah studi, nikotin disuntikkan ke otak pasien dan sinyal otak serta pola pernapasan pasien pun dipantau. Mereka yang diberi suntikan nikotin ke otak akan menunjukkan peningkatan frekuensi lonjakan sinyal yang mengarah pada ritme pernapasan yang lebih pendek dan cepat.

Risiko kanker

Ada beberapa penelitian yang mengaitkan nikotin dan produk turunannya dengan perkembangan tumor dan metastasis (penyebaran kanker) melalui berbagai mekanisme (misalnya peningkatan angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru). Intinya, hal ini berarti konsumsi nikotin dapat meningkatkan peluang tumor untuk tumbuh menjadi lebih besar dan meningkatkan kemungkinan penyebarannya dari paru-paru ke sistem organ lainnya.

Metastasis adalah fase kritis dari perkembangan kanker yang akan mengubah kanker stadium awal menjadi stadium lanjut yang mana lebih sulit untuk diobati. Nikotin akan semakin membantu perkembangan sel kanker dengan meningkatkan suplai darah dan aliran darah menuju sel yang sedang bertumbuh.

Dampak terhadap Sistem Kardiovaskular

Nikotin juga memiliki dampak buruk terhadap sistem kardiovaskular, yaitu dengan mengubah aliran darah dalam tubuh kita secara unik. Akibatnya, penggunaan nikotin dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner dan penyakit pembuluh darah karena jantung akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Nikotin juga dapat menebalkan lapisan pembuluh darah dan otot polos pada jantung, yang selanjutnya akan membuat aliran darah di sekitar jantung menjadi terbatas.

Singkatnya, dampak tersebut dapat meningkatkan peluang terkena penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lain, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi).

Dampak terhadap sistem organ lainnya

Selain paru-paru dan jantung, nikotin juga bisa berdampak buruk pada ginjal, sistem imun, reproduksi, dan fungsi penglihatan (mata) kita. Beberapa dampaknya meliputi:

  • Peningkatan risiko gagal ginjal 
  • Sistem imun tubuh yang melemah 
  • Pembentukan katarak
  • Siklus menstruasi yang terganggu/tidak teratur
  • Penurunan kesuburan

Kesimpulan 

Sebagai kesimpulan, nikotin, baik dalam bentuk rokok atau produk lainnya, adalah zat berbahaya dan sebaiknya tidak dikonsumsi. Jika memang harus dikonsumsi, harus berada di bawah pengawasan dokter untuk membantu menghentikan kebiasan merokok dan bukan untuk penggunaan rekreasional karena banyak efek samping yang merugikan.

Postingan Serupa