Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Operasi Hiperhidrosis

By ICTS
April 3, 2024
all about hyperhidrosis surgery

Apa tindakan operasi untuk Hiperhidrosis?

Hiperhidrosis adalah kondisi di mana seseorang berkeringat secara berlebihan yang tidak diakibatkan oleh aktivitas fisik atau kepanasan. Kondisi ini dapat dialami siapa saja di iklim apa pun dan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu lokal (menyerang area tubuh tertentu) atau umum (menyerang seluruh tubuh). Hiperhidrosis biasanya cenderung menyerang area tangan, kaki, ketiak, dan wajah, dan biasanya terjadi pada kedua sisi tubuh secara simetris.

Keringat dikontrol oleh sekelompok saraf bernama Sympathetic Chain (rantai simpatis) yang terletak sejajar dengan tulang belakang. Saraf ini mengirimkan sinyal ke kelenjar keringat di telapak tangan dan ketiak (axilla) yang memicu produksi keringat.

Pengobatan terhadap hiperhidrosis bisa dibagi ke dalam tindakan operasi dan pemberian obat-obatan.

  • Penanganan medis hiperhidrosis biasanya hanya dapat meredakan gejala untuk sementara, kira-kira selama 6 bulan. Prosedur ini termasuk pemberian resep antiperspiran medis dan suntikan neurotoxin untuk memblokir saraf yang menuju kelenjar keringat yang terdampak. Iontophoresis juga bisa menjadi opsi di mana bagian tubuh yang terdampak akan dimasukkan ke dalam bak air dan dialiri arus listrik. Semua prosedur ini biasanya hanya memberikan efek sementara.
  • Tindakan operasi untuk hiperhidrosis adalah solusi permanen guna mengatasi kondisi ini. Ada beberapa cara untuk melakukan operasi hiperhidrosis di Singapura, termasuk pengangkatan kelenjar keringat yang terdampak atau pemotongan saraf yang mensuplai kelenjar keringat yang menyebabkan produksi keringat secara berlebihan (simpatektomi).

Di ICTS, prosedur operasi untuk hiperhidrosis dikenal dengan nama Bilateral VATS Cervical Sympathectomy. Ini adalah prosedur bedah minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil (3 mm) di dada. Seperti semua operasi hiperhidrosis, prosedur ini adalah solusi permanen untuk mengatasi hiperhidrosis. Prosedur ini dilakukan dengan cara memutus saraf yang mensuplai kelenjar keringat di dada menggunakan instrumen bedah khusus. Hal ini akan menghentikan pengiriman sinyal ke kelenjar keringat, sehingga mencegah produksi keringat.

Operasi ini dilakukan pada kedua sisi tubuh dengan membuat dua sayatan kecil sekitar 3-4 mm di setiap sisi dada tepat di bawah ketiak. Satu sayatan untuk memasukkan instrumen bedah dan sayatan lainnya untuk kamera. Sympathetic chain akan divisualisasikan di kamera (yang bergerak di ujung tulang rusuk) dan mengidentifikasi titik target yang perlu dipotong di antara iga ke-2 dan ke-3. Dengan menggunakan energi termal (elektrokauter), saraf pada kedua iga tersebut akan diputus. Untuk memastikan keberhasilannya, dokter akan memeriksa apakah telapak tangan menjadi lebih hangat setelah operasi.

Setelah operasi selesai, instrumen bedah akan dikeluarkan dan sayatan ditutup menggunakan lem kulit. Prosedur ini tidak membutuhkan jahitan, sehingga bekas sayatan hampir tidak akan terlihat. Operasi ETS biasanya memakan waktu sekitar satu jam (30 menit untuk setiap sisi) dan pasien biasanya bisa pulang pada hari yang sama, 4 jam setelah operasi. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan bius total.

Apa saja risiko operasi Hiperhidrosis?

Sama seperti semua operasi, cervical sympathectomy memiliki beberapa risiko, termasuk pendarahan, infeksi, dan cedera pada struktur di sekitarnya. Meskipun kecil kemungkinannya, ada juga risiko kegagalan operasi atau kambuhnya hiperhidrosis. Selain itu, bius total yang dipakai dalam prosedur ini juga memiliki risiko tersendiri, seperti stroke, serangan jantung, dan cedera paru-paru. Namun, faktor risiko ini bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing pasien dan akan didiskusikan lebih lanjut bersama dokter anestesi sebelum operasi dilakukan.

Namun, secara keseluruhan risiko dari tindakan ini rendah karena ini adalah operasi minimal invasif dan gangguan terhadap kehidupan normal juga kecil. Operasi ini sangat aman dan risiko komplikasi secara keseluruhan ada di angka kurang dari 0,5%-1%.

Seberapa besar tingkat keberhasilan operasi hiperhidrosis?

Simpatektomi adalah solusi permanen untuk mengatasi hiperhidrosis. Tingkat keberhasilannya bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan area yang terdampak. Namun, jika prosedur dilakukan dengan benar, saraf yang diputus tidak akan tumbuh kembali karena sudah putus secara permanen.

Tingkat keberhasilan operasi hiperhidrosis di telapak tangan adalah 99-100%, 66% untuk ketiak, dan 33% untuk telapak kaki [1]. Hal ini sudah diperkirakan akan terjadi karena target utama prosedur ETS adalah untuk mengatasi keringat di bagian atas tubuh, seperti di telapak tangan dan ketiak.

Apa efek samping dari operasi Hiperhidrosis?

Pemakaian istilah "efek samping" sebenarnya kurang tepat dalam konteks ini. Pasien yang mengalami hiperhidrosis cenderung memiliki suhu inti tubuh yang lebih tinggi, dan mekanisme pendinginan biasanya melalui lengan dan ketiak. Karena operasi menghentikan keringat di area tersebut, sebagai alternatif, bagian lain di tubuh akan mengalami peningkatan keringat. Fenomena ini disebut sebagai hiperhidrosis kompensasi yang berguna untuk mendinginkan tubuh. Area yang umum terkena adalah punggung, perut, paha, dan kaki. Namun, fenomena ini hanya berlangsung sekitar 3-6 bulan dan kemudian menghilang. Hanya 1% yang mungkin mengalami hiperhidrosis kompensasi secara terus-menerus.

Postingan Serupa