Ketika seseorang sering berkeringat secara berlebihan tanpa melakukan aktivitas fisik atau berada di area yang panas, itu disebut hiperhidrosis. Penderita kondisi medis ini mengeluarkan keringat yang berlebihan di berbagai area tubuh yang berakibat pada beberapa masalah, seperti kecemasan sosial, penurunan kepercayaan diri, dan perasaan malu terhadap tubuh sendiri. Selain itu, hiperhidrosis juga dapat menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.
Hiperhidrosis terjadi ketika kelenjar keringat di kulit kita mulai memproduksi keringat lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena gangguan mental atau fisik di dalam tubuh. Penderita hiperhidrosis perlu menjalani perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini. Tergantung pada situasinya, dokter mungkin akan menyarankan beberapa metode. Dalam beberapa kasus, operasi dilakukan untuk menghilangkan hiperhidrosis secara permanen.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk masalah kulit apa pun. Dokter spesialis kulit memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah Anda. Terkadang dokter dapat menemukan penyebab utama hiperhidrosis, lalu mengatasinya, dan membuat pasien tidak berkeringat berlebihan sepanjang waktu.
Tubuh manusia normal akan berkeringat untuk mendinginkan organ-organ tubuh saat melakukan olahraga intensitas tinggi, stres, atau berada di tempat dengan suhu yang panas. Namun, dalam kasus hiperhidrosis, penderita akan mulai berkeringat tanpa sebab. Jika masalah ini berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, perlu untuk berkonsultasi dengan dokter. Sebagai tambahan, berikut adalah beberapa gejala hiperhidrosis yang perlu diwaspadai:
Ada berbagai faktor yang dapat memicu kinerja kelenjar keringat. Faktor-faktor ini bisa berkaitan dengan gangguan mental atau penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab umum hiperhidrosis:
Menopause: Ini adalah kondisi dimana siklus menstruasi perempuan berakhir setelah mereka memasuki usia tertentu.
Gula Darah Rendah: Kurangnya jumlah gula dalam darah yang menyebabkan berkurangnya energi sehingga dapat menyebabkan keringat.
Penyakit Jantung: Banyak masalah jantung yang berkaitan langsung dengan kondisi lemah tubuh dan produksi keringat berlebihan.
Kelainan Saraf: Saraf berperan penting dalam mengirimkan sinyal. Jika terjadi kelainan di area ini, akan terjadi gangguan pada fungsi alami tubuh.
Infeksi Tertentu: Beberapa jenis infeksi dapat memicu terjadinya hiperhidrosis.
Diabetes: Gula darah tinggi sangat mempengaruhi sistem tubuh kita secara keseluruhan.
Bagaimana Diagnosis terhadap Hiperhidrosis?
Pemeriksaan Umum: Dokter akan melakukan pemeriksaan medis pada Anda dan riwayat kesehatan keluarga Anda. Pemeriksaan ini juga bisa mendeteksi adanya gangguan saraf atau mental pada pasien.
Tes Darah dan Urin: Tes ini dilakukan untuk memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh, termasuk mencari tahu adanya infeksi atau kondisi lain, seperti hipotiroid dan gula darah rendah.
Tes Keringat: Jika dokter perlu mengetahui lokasi pasti dari sumber masalah, berbagai tes keringat akan dilakukan, misalnya tes termoregulasi, skin conductance, dan tes iodin-pati.
Untuk menyembuhkan hiperhidrosis, dokter akan menggunakan beberapa obat-obatan yang dapat mengontrol produksi keringat pada penderita. Jika gagal, pasien akan diobati dengan dengan tindakan operasi dan terapi. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang dipakai:
Antiperspiran: Obat ini diresepkan oleh dokter yang perlu dioleskan ke kulit. Gunakan antiperspiran ini sebelum tidur dan saat bangun tidur untuk menghindari keringat berlebih pada malam hari.
Penyumbatan Saraf (Antikolinergik): Obat ini bekerja dengan cara menghambat aliran saraf tertentu agar tidak ada interaksi satu sama lain. Tindakan ini dapat menurunkan jumlah produksi keringat.
Antidepresan: Obat ini memang biasa digunakan untuk mengatasi depresi. Namun, dalam beberapa kasus, antidepresan juga membantu mengurangi jumlah keringat pada penderita hiperhidrosis.
Krim: Untuk mengatasi hiperhidrosis pada kepala dan wajah, ada kemungkinan dokter akan meresepkan krim, seperti glycopyrrolate.
Pengangkatan Kelenjar Keringat: Berkeringat di area tertentu, seperti ketiak, dapat disembuhkan dengan mengangkat kelenjar keringat. Selain itu, dokter juga akan menyarankan prosedur kuretase isap (suction curettage) yang termasuk tindakan minimal invasif untuk mengangkat kelenjar keringat.
Simpatektomi: Dalam prosedur ini, saraf tulang belakang yang memicu keringat dihancurkan menggunakan teknik tertentu.
Terapi Microwave: Gelombang mikro frekuensi tinggi dialirkan ke area yang berkeringat. Gelombang terapi akan melumpuhkan kinerja kelenjar keringat sehingga produksi keringat berkurang atau bahkan berhenti sama sekali. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit dan perlu diulang setiap tiga bulan.
Untuk berbagai masalah terkait keringat berlebih, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter di ICTS Singapura yang menawarkan operasi hiperhidrosis. Di sini, Anda akan mendapatkan pengobatan menyeluruh untuk mengatasi hiperhidrosis. Lebih daripada itu, pengobatan hiperhidrosis di Singapura tidak membutuhkan waktu yang lama sampai prosedur selesai dilakukan.