Hiperhidrosis mengacu pada kondisi di mana seseorang berkeringat secara berlebihan, bukan karena berolahraga atau kepanasan. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun di iklim apa pun dan biasanya menyerang area tangan, kaki, ketiak, wajah, dan terjadi di kedua sisi tubuh secara bersamaan. Hiperhidrosis dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu hiperhidrosis lokal/primer (hanya memengaruhi satu bagian tubuh) atau hiperhidrosis umum/sekunder (menyerang seluruh tubuh). Jumlah keringat pada penderita hiperhidrosis cenderung jauh lebih banyak daripada orang normal dan dapat menyebabkan gatal, bau badan, perubahan warna kulit, noda pada pakaian, dan dalam beberapa kasus, pakaian bisa sampai basah kuyup.
Keluarnya keringat dari dalam dikendalikan oleh otak yang mengirimkan sinyal melalui saraf ke kelenjar keringat kecil (ekrin) di seluruh tubuh. Saat keringat menguap dari badan, ia membantu mendinginkan tubuh kita. Berkeringat adalah mekanisme alami tubuh. Peningkatan produksi keringat menjadi hal wajar dalam beberapa situasi, seperti kenaikan suhu atau emosi (contohnya kecemasan). Namun, hiperhidrosis berarti bahwa Anda berkeringat secara berlebihan.
Ada banyak penyebab terjadinya hiperhidrosis. Seringkali, penyebabnya tidak diketahui, tetapi diperkirakan bahwa penderita hiperhidrosis mungkin memiliki suhu inti tubuh yang lebih tinggi daripada orang lain. Terkadang, hiperhidrosis dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif, diabetes, iritasi saraf, atau efek samping obat-obatan. Selain itu, terdapat beberapa komplikasi dari hiperhidrosis, di antaranya peningkatan risiko infeksi kulit, kutil, dan kondisi kulit lainnya, seperti eksim dan psoriasis. Hiperhidrosis juga dapat menurunkan kualitas hidup, karena keringat berlebihan dapat menghambat aktivitas sehari-hari, hobi, dan pekerjaan (misalnya menulis, belajar bermain musik, olahraga, bergaul, dan bersosialisasi). Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa malu, cemas, dan bahkan depresi.
Secara keseluruhan, hiperhidrosis sebenarnya jarang terjadi dan hanya menjangkit kurang lebih 1% dari populasi penduduk.
Meskipun demikian, prevalensi (jumlah penderita) hiperhidrosis mungkin lebih tinggi pada mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Kondisi medis ini dapat menyebabkan perubahan pada anatomi kelenjar keringat dan saraf yang mensuplainya, sehingga menyebabkan hiperhidrosis pada sejumlah penderita.
Hiperhidrosis dapat menyerang siapa saja. Waktu kemunculan hiperhidrosis sangat bervariasi, bisa muncul saat bayi, remaja, sampai dewasa muda, dan bahkan lansia [2]. Hiperhidrosis bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki. Ada banyak alasan mengapa seseorang khawatir terhadap hiperhidrosis, termasuk karena takut keringat berlebihan membahayakan pekerjaan, memengaruhi kehidupan sosial, atau hanya karena mereka merasa keringat berlebihan tersebut mengganggu kehidupan mereka secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa di usia berapa pun Anda terkena hiperhidrosis, kondisi ini cenderung berlangsung lama dan bisa berlanjut selama beberapa tahun. Jika hiperhidrosis terjadi pada anak-anak, mereka mungkin tidak bisa sembuh dari penyakit ini.
Anda tidak bisa memprediksi kapan Anda akan terkena hiperhidrosis. Ada banyak faktor penyebabnya dan setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Namun, dengan penanganan yang baik dan panduan yang tepat, kontrol yang baik terhadap gejala dapat dilakukan dan efek hiperhidrosis pada kehidupan sehari-hari dapat diminimalisir. Beberapa cara orang menanganinya dengan cara menyiapkan beberapa pakaian ganti dan mandi beberapa kali sehari. Terapi medis lainnya juga dibahas di bawah ini, dan semuanya memberikan pilihan yang valid untuk membantu penderita hiperhidrosis.
Kebanyakan orang akan berkeringat saat berolahraga, atau berada di lingkungan yang hangat/panas, atau sedang mengalami kecemasan dan stres. Namun, hiperhidrosis mengandung arti bahwa jumlah keringat yang keluar dari tubuh jauh melebihi keringat normal.
Hiperhidrosis dapat dialami setiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa mungkin mengalaminya di tangan, sementara yang lain mengalaminya di kaki, ketiak, dan wajah. Frekuensi keringat berlebih ini juga bisa berbeda-beda, ada yang mengalaminya setiap minggu, setiap hari, bahkan berkali-kali dalam sehari.
Hiperhidrosis sendiri bersifat permanen dan biasanya tidak bisa disembuhkan, kecuali jika ada kondisi medis tertentu yang mendasarinya, misalnya penyakit tiroid yang bisa diobati. Dengan mengatasi masalah medis tersebut, hiperhidrosis juga akan diobati secara bersamaan. Namun, hiperhidrosis primer (hiperhidrosis yang tidak diketahui penyebab spesifiknya) tidak akan hilang dengan sendirinya.
Namun, ada beberapa cara untuk mengobati hiperhidrosis. Metode pengobatan ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengobatan medis dan tindakan operasi.