Kanker esofagus mengacu pada pertumbuhan sel yang tidak terkendali di dalam esofagus atau kerongkongan. Penyakit ini menduduki peringkat keenam penyebab kematian akibat kanker paling umum di seluruh dunia.
Faktor risiko mengacu pada apa pun yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena penyakit. Dalam kaitannya dengan kanker esofagus, terdapat beberapa faktor risiko, yaitu:
Namun, penting untuk dicatat bahwa ketika Anda memiliki faktor risiko tidak serta merta Anda akan terkena kanker, dan jika tidak punya faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan terkena kanker. Penting untuk berbicara dengan dokter jika Anda merasa punya risiko kanker esofagus.
Ketika kanker esofagus memasuki stadium lanjut, beberapa gejala akan muncul akibat pertumbuhan sel kanker yang semakin besar dan mulai menyumbat kerongkongan. Terkadang, sel kanker juga dapat menyerang struktur terdekat dan menimbulkan beberapa gejala.
Tanda dan gejala yang perlu diperhatikan, antara lain:
Ketika tumor mulai masuk ke stadium lanjut dan menyumbat kerongkongan, Anda mungkin akan mengalami gejala yang disebut disfagia, yaitu kondisi sulit menelan. Selain itu, ada juga kemungkinan rasa sakit saat menelan, yang disebut dengan odynophagia.
Kanker esofagus adalah jenis kanker yang agresif dan bertumbuh dengan cepat sehingga disfagia bisa muncul secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Biasanya, awalnya Anda akan mengalami kesulitan menelan makanan padat, dan kesulitan ini dapat berkembang hingga tidak bisa menelan cairan, sehingga menyebabkan regurgitasi (muntah kembali) cairan yang Anda konsumsi. Disfagia kanker esofagus disebabkan oleh hambatan mekanis, dan tingkat keparahan disfagia biasanya bergantung pada ukuran tumor. Oleh karena itu, jika Anda mengalami kesulitan menelan atau merasa ada penyumbatan di kerongkongan, ini harus menjadi peringatan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Ketika ada sel kanker di esofagus, Anda mungkin mulai mengalami sedikit ketidaknyamanan pada bagian dada karena sel kanker dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan gangguan pencernaan. Gejala lainnya, termasuk sakit perut, asam lambung, dan secara umum rasa tidak nyaman di perut bagian atas.
Kadang-kadang, kanker esofagus juga dapat menyebabkan nyeri dada. Nyeri dada ini bersifat kronis dan biasanya terasa seperti ada tekanan atau sensasi terbakar di dada bagian tengah. Kondisi ini biasanya muncul ketika makanan yang ditelan mencapai bagian esofagus tempat tumbuhnya tumor dan biasanya terjadi beberapa detik setelah menelan. Rasa sakit ini akan semakin terasa seiring dengan perkembangan kanker.
Banyak penderita kanker esofagus mengalami penurunan berat badan tanpa sebab. Kanker adalah proses anabolik dan pertumbuhan tumor seringkali memakan banyak energi. Inilah sebabnya penderita kanker kerap mengalami penurunan berat badan karena pertumbuhan kanker menyebabkan tubuh mengalami defisit energi. Pada kanker esofagus, kesulitan makan juga dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tidak bisa menelan makanan. Kehilangan nafsu makan juga bisa terjadi pada penderita kanker, sehingga asupan makanan jadi berkurang.
Suara serak yang terdengar kasar dan tidak kunjung sembuh bisa jadi merupakan tanda adanya kanker esofagus.
Harapannya, panduan singkat ini dapat membantu Anda lebih memahami kanker esofagus dan tanda gejala yang perlu diwaspadai. Kanker esofagus dapat diobati, tetapi keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada ukuran, jenis, lokasi tumor, serta kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Jika Anda mengalami salah satu gejala, segeralah menemui dokter spesialis kanker esofagus di Singapura untuk diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.