Kanker esofagus adalah jenis kanker yang menyerang kerongkongan. Esofagus (kerongkongan) adalah organ tubuh berbentuk tabung otot memanjang yang menghubungkan mulut dengan lambung. Esofagus terbuat dari lapisan otot yang berfungsi untuk mendorong makanan ke lambung.
Di pintu lambung, terdapat organ bernama sfingter esofagus yang berfungsi sebagai katup untuk mengatur makanan dan cairan yang dikonsumsi masuk ke lambung untuk dicerna.
Kanker esofagus muncul ketika sel DNA rusak yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali. Kondisi ini dapat memicu tumor. Konsultasi ke dokter spesialis kanker esofagus di Singapura adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi kondisi kanker pada pasien dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Belum diketahui secara pasti penyebab kanker jenis ini, tetapi ada beberapa faktor risikonya. Beberapa faktor risiko yang dikumpulkan oleh para dokter spesialis, meliputi:
Gejala umum kanker esofagus:
Dokter spesialis kanker esofagus di Singapura melakukan serangkaian tes fisik digabung dengan uji laboratorium untuk mendiagnosis kondisi pasien.
Ini adalah serangkaian rontgen khusus untuk memvisualisasikan esofagus. Pasien diminta meminum cairan berisi barium, yang membuat esofagus dan sel-sel tumor lebih mudah dilihat dengan sinar-X.
Dokter bedah akan memasukkan selang, yang sudah dipasangi lampu LED dan kamera, ke pangkal esofagus untuk memvisualisasikannya secara langsung. Cara ini juga dapat digunakan untuk melepaskan semua penghalang dengan memasukkan balon guna melebarkan esofagus yang menyempit dan membiarkan penghalang turun ke bawah.
Selama proses esofagoskopi, dokter bedah akan mengeluarkan sampel jaringan esofagus untuk diuji laborat guna melihat sel-sel kanker yang abnormal.
Prosedur ini memakai teknologi ultrasonografi untuk memvisualisasikan struktur dalam esofagus selama proses esofagoskopi. Cara ini menolong untuk mendeteksi sel tumor yang tumbuh di dalam jaringan esofagus.
Tes ini biasanya dipakai untuk mengevaluasi sejauh mana penyebaran tumor di dada dan perut.
PET CT Scan biasanya dipakai untuk mengevaluasi penyebaran penyakit dan menolong proses staging serta sebagai respons terhadap pengobatan.
Prosedur bedah yang dipakai secara umum untuk mengobati kanker esofagus adalah Esofagektomi. Prosedur ini dilakukan untuk mengambil sebagian kecil atau sebagian besar esofagus beserta jaringan di sekitarnya yang terjangkit sel kanker. Kemudian, dokter bedah akan menata ulang posisi lambung agar lebih ke atas ke arah dada atau memakai sebagian kecil dari usus kecil untuk mempertahankan fungsi esofagus. Dokter juga kemungkinan akan mengambil sampel nodul limfa untuk memeriksa apakah terdapat kanker limfa.
Operasi dapat menyembuhkan beberapa pasien yang tumornya tidak menyebar keluar bagian esofagus. Namun, sayangnya, kurang dari 25% kasus kanker esofagus yang dapat dideteksi sedini ini. Karena itu, tindakan operasi sering kali ditawarkan untuk meringankan gejala. Di tempat kami, metode yang dianjurkan untuk dipakai adalah prosedur esofagektomi dengan bantuan robot. Dengan metode ini, hanya perlu mendapatkan 3-4 sayatan kecil di perut serta 3-4 sayatan kecil di dada, yang memungkinakn pasien pulih lebih cepat. Metode pendekatan lain adalah operasi dengan bantuan video atau operasi besar konvensional. Terkadang, operasi kanker esofagus mengharuskan pasien menambah masa rawat inapnya.
Bentuk penanganan ini menggunakan sinar-X dan proton untuk menghasilkan berkas energi kuat yang diarahkan secara presisi ke sel kanker untuk memusnahkannya. Terapi ini dapat digunakan sebelum operasi jika sel kanker belum menyebar ke seluruh tubuh. Bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi, dikombinasikan dengan kemoterapi, terapi ini dipakai sebagai metode utama. Terakhir, terapi sinar dipakai untuk mengurangi nyeri bagi pasien dengan kanker yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.
Metode ini biasanya adalah penanganan gabungan dari obat minum dan suntik yang diberikan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Obat-obatan tersebut adalah obat keras yang digunakan untuk membunuh sel kanker dan bisa dipakai sebelum operasi untuk memperkecil ukuran sel kanker. Metode ini juga bisa dipakai bagi mereka yang tidak bisa menjalani operasi bedah. Terakhir, cara ini dipakai untuk mengurangi nyeri bagi pasien dengan kanker yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.
Metode ini dipakai untuk mengobati sel yang terindikasi sebagai tumor kecil dan belum menyebar ke seluruh tubuh. Metode ini dilakukan dengan cara endoskopi tanpa harus mengambil esofagus pasien.
Dalam beberapa kasus, saat tumor sudah cukup besar sehingga menyumbat esofagus, terapi laser endoskopi digunakan untuk melubangi penyumbatan guna mempermudah proses menelan.
Pengobatan ini menggunakan obat yang bisa diaktifkan dengan cahaya non-thermal. Obatnya akan diambil oleh sel kanker dan dengan demikian akan menghancurkannya saat obatnya aktif. Cara ini akan meringankan gejala kanker esofagus, secara khusus, bagi yang susah menelan.