RINGKASAN

APA ITU KANKER ESOFAGUS?

Gejala kanker esofagus (kerongkongan).

Kanker esofagus adalah jenis kanker yang menyerang kerongkongan. Esofagus (kerongkongan) adalah organ tubuh berbentuk tabung otot memanjang yang menghubungkan mulut dengan lambung. Esofagus terbuat dari lapisan otot yang berfungsi untuk mendorong makanan ke lambung.

Di pintu lambung, terdapat organ bernama sfingter esofagus yang berfungsi sebagai katup untuk mengatur makanan dan cairan yang dikonsumsi masuk ke lambung untuk dicerna. 

Kanker esofagus muncul ketika sel DNA rusak yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali. Kondisi ini dapat memicu tumor. Konsultasi ke dokter spesialis kanker esofagus di Singapura adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi kondisi kanker pada pasien dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

PENYEBAB KANKER ESOFAGUS

Belum diketahui secara pasti penyebab kanker jenis ini, tetapi ada beberapa faktor risikonya. Beberapa faktor risiko yang dikumpulkan oleh para dokter spesialis, meliputi: 

  • Usia tua: kanker esofagus lebih sering muncul pada lansia berusia lebih dari 60 tahun daripada mereka yang berusia 60 atau lebih muda. 
  • Jenis kelamin: laki-laki berpeluang 3 kali lebih besar untuk terkena penyakit ini daripada perempuan.
  • Suku: karsinoma sel skuamosa (salah satu jenis kanker esofagus) lebih sering terjadi di wilayah Afrika, Amerika, dan Asia. Sedangkan adenokarsinoma lebih sering menjangkit orang kulit putih.
  • Konsumsi tembakau: ini termasuk merokok dan tembakau tanpa asap (tembakau kunyah).
  • Konsumsi alkohol: konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker jenis ini.
  • Barrett's esofagus dan asam lambung kronis: Barrett's esofagus adalah perubahan sel di ujung bawah esofagus yang terjadi akibat asam lambung kronis yang tidak diobati. Mereka yang tidak mengalami kondisi ini, tetapi menderita maag berkepanjangan, juga berisiko terjangkit kanker esofagus.
  • Human papillomavirus (HPV): di bagian dunia dengan angka kejadian kanker esofagus yang tinggi (seperti Asia dan Afrika Selatan), infeksi HPV meningkatkan risiko terjangkit kanker sel skuamosa esofagus. 
  • Gangguan lainnya: gangguan lain yang berkaitan dengan kanker yang tumbuh di kerongkongan ini. Termasuk di dalamnya ada akalisa, penyakit kelainan sistem pencernaan yang membuat susah menelan, dan tylosis, sebuah kelainan bawaan langka di mana kulit tumbuh di telapak tangan dan kaki secara berlebihan.
  • Paparan bahan kimia di tempat kerja: orang yang terpapar pelarut dry cleaning dalam jangka waktu yang lama memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker esofagus.
  • Riwayat kanker: orang dengan riwayat kanker di leher atau kepala mempunyai risiko yang lebih besar untuk terjangkit kanker esofagus.

GEJALA KANKER ESOFAGUS

Gejala umum kanker esofagus:

  • Sakit di tenggorokan atau punggung, di belakang tulang dada, atau di antara tulang belikat
  • Muntah atau batuk berdarah
  • Maag
  • Suara serak atau batuk kronis
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja

INVESTIGASI

Dokter spesialis kanker esofagus di Singapura melakukan serangkaian tes fisik digabung dengan uji laboratorium untuk mendiagnosis kondisi pasien.

Barium Swallow

Ini adalah serangkaian rontgen khusus untuk memvisualisasikan esofagus. Pasien diminta meminum cairan berisi barium, yang membuat esofagus dan sel-sel tumor lebih mudah dilihat dengan sinar-X.

Esofagoskopi

Dokter bedah akan memasukkan selang, yang sudah dipasangi lampu LED dan kamera, ke pangkal esofagus untuk memvisualisasikannya  secara langsung. Cara ini juga dapat digunakan untuk melepaskan semua penghalang dengan memasukkan balon guna melebarkan esofagus yang menyempit dan membiarkan penghalang turun ke bawah.

Biopsi

Selama proses esofagoskopi, dokter bedah akan mengeluarkan sampel jaringan esofagus untuk diuji laborat guna melihat sel-sel kanker yang abnormal.

Ultrasonografi Endoskopik (EUS)

Prosedur ini memakai teknologi ultrasonografi untuk memvisualisasikan struktur dalam esofagus selama proses esofagoskopi. Cara ini menolong untuk mendeteksi sel tumor yang tumbuh di dalam jaringan esofagus.

CT Scan

Tes ini biasanya dipakai untuk mengevaluasi sejauh mana penyebaran tumor di dada dan perut.

PET CT Scan

PET CT Scan biasanya dipakai untuk mengevaluasi penyebaran penyakit dan menolong proses staging serta sebagai respons terhadap pengobatan.

PENGOBATAN

Operasi


Prosedur bedah yang dipakai secara umum untuk mengobati kanker esofagus adalah Esofagektomi. Prosedur ini dilakukan untuk mengambil sebagian kecil atau sebagian besar esofagus beserta jaringan di sekitarnya yang terjangkit sel kanker. Kemudian, dokter bedah akan menata ulang posisi lambung agar lebih ke atas ke arah dada atau memakai sebagian kecil dari usus kecil untuk mempertahankan fungsi esofagus. Dokter juga kemungkinan akan mengambil sampel nodul limfa untuk memeriksa apakah terdapat kanker limfa.

Operasi dapat menyembuhkan beberapa pasien yang tumornya tidak menyebar keluar bagian esofagus. Namun, sayangnya, kurang dari 25% kasus kanker esofagus yang dapat dideteksi sedini ini. Karena itu, tindakan operasi sering kali ditawarkan untuk meringankan gejala. Di tempat kami, metode yang dianjurkan untuk dipakai adalah prosedur esofagektomi dengan bantuan robot. Dengan metode ini, hanya perlu mendapatkan 3-4 sayatan kecil di perut serta 3-4 sayatan kecil di dada, yang memungkinakn pasien pulih lebih cepat. Metode pendekatan lain adalah operasi dengan bantuan video atau operasi besar konvensional. Terkadang, operasi kanker esofagus mengharuskan pasien menambah masa rawat inapnya.

Radioterapi

Bentuk penanganan ini menggunakan sinar-X dan proton untuk menghasilkan berkas energi kuat yang diarahkan secara presisi ke sel kanker untuk memusnahkannya. Terapi ini dapat digunakan sebelum operasi jika sel kanker belum menyebar ke seluruh tubuh. Bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi, dikombinasikan dengan kemoterapi, terapi ini dipakai sebagai metode utama. Terakhir, terapi sinar dipakai untuk mengurangi nyeri bagi pasien dengan kanker yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Kemoterapi

Metode ini biasanya adalah penanganan gabungan dari obat minum dan suntik yang diberikan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Obat-obatan tersebut adalah obat keras yang digunakan untuk membunuh sel kanker dan bisa dipakai sebelum operasi untuk memperkecil ukuran sel kanker. Metode ini juga bisa dipakai bagi mereka yang tidak bisa menjalani operasi bedah. Terakhir, cara ini dipakai untuk mengurangi nyeri bagi pasien dengan kanker yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Diseksi Submukosa Endoskopi (ESD) atau Reseksi Mukosa Endoskopi (EMR)

Metode ini dipakai untuk mengobati sel yang terindikasi sebagai tumor kecil dan belum menyebar ke seluruh tubuh. Metode ini dilakukan dengan cara endoskopi tanpa harus mengambil esofagus pasien.

Dalam beberapa kasus, saat tumor sudah cukup besar sehingga menyumbat esofagus, terapi laser endoskopi digunakan untuk melubangi penyumbatan guna mempermudah proses menelan.

Terapi Fotodinamik (PDT)

Pengobatan ini menggunakan obat yang bisa diaktifkan dengan cahaya non-thermal. Obatnya akan diambil oleh sel kanker dan dengan demikian akan menghancurkannya saat obatnya aktif. Cara ini akan meringankan gejala kanker esofagus, secara khusus, bagi yang susah menelan.

Buat Janji Temu
Mulai